Arus perkembangan teknologi bagaimanapun
tidak mungkin dibendung. Kita tidak mungkin mengurung anak di rumah dengan
menyediakan berbagai fasilitas. Adalah salah jika melarang anak untuk
berkenalan dengan teknologi internet, karena bagaimanapun anak butuh bergaul
dengan dunia luar melalui teknologi. Situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter,
Instagram adalah produk-produk teknologi yang kini sedang digemari banyak
kalangan, termasuk anak-anak dan remaja.
Dengan layanan ini, kita dapat
berkomunikasi dengan teman lama, memperluas jaringan pertemanan, ataupun
sekadar mengetahui keadaan/status teman atau kerabat. Disinilah pentingnya
peranan semua pihak baik orang tua, institusi pendidikan, pemerintah dan
masyarakat untuk mengawasi anak, remaja dan muridnya, khususnya bagi yang masih
di bawah umur, untuk membekali mereka menghadapi perkembangan teknologi. Kita
seharusnya memberikan edukasi kepada anak tentang bagaimana menyikapi
perkembangan teknologi yang sangat cepat untuk digunakan semaksimal mungkin
untuk kegiatan yang positif.
Efek
Positif Jejaring Sosial
1.
Anak
dan remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan sosial yang
sangat dibutuhkan di era digital seperti sekarang ini. Mereka akan belajar
bagaimana cara beradaptasi, bersosialisasi dengan publik dan mengelola jaringan
pertemanan.
2.
Memperluas
jaringan pertemanan. Berkat situs jejaring sosial, anak menjadi lebih mudah
berteman dengan orang lain di seluruh dunia, meski sebagian besar di antaranya
tidak pernah mereka temui secara langsung.
3.
Anak
dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui
teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena disini mereka berinteraksi
dan menerima umpan balik satu sama lain.
4.
Situs
jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian dan
empati. Misalnya memberikan perhatian saat ada teman mereka yang berulang
tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan
persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.
Efek
Negatif Jejaring Sosial
1.
Anak
dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat
pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi
di dunia maya, maka pengetahuan tentang seluk-beluk berkomunikasi di kehidupan
nyata, seperti bahasa tubuh dan nada suara, menjadi berkurang.
2.
Situs
jejaring sosial akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri.
Mereka menjadi tidak sadar terhadap lingkungan di sekitar mereka, karena
kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan anak
menjadi kurang berempati di dunia nyata.
3.
Bagi
anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di situs jejaring
sosial. Hal ini akan membuat mereka semakin sulit untuk membedakan antara
berkomunikasi di situs jejaring sosial dan di dunia nyata. Hal ini tentunya
akan mempengaruhi keterampilan menulis mereka di sekolah dalam hal ejaan dan
tata bahasa.
Semoga seluruh warga net, orang tua maupun anak-anak, bisa menggunakan jejaring sosial dengan lebih bijak. Nantikan artikel selanjutnya untuk mengetahui kiat-kiat apa saja sih yang bisa dilakukan orang tua untuk mengontrol pergaulan anak dalam berjejaring sosial.